tanggal 28 April 2012
Bentangan langit nan
luas,
membentang lurus tak
terbatas.
Hanya gumpalan awan
berjejer di tengah langit,
tak ada bintang dan
hanya bulan yang terlihat.
Sinarnya yang hangat meneduhkan
hati yang mendung,
membawaku pada sebuah
tempat tidak berujung.
Semua nampak luas,
lengang, sunyi dan tak terbatas,
serta semua nampak
hilang bak tertelan arus tanpa bekas.
Tak ada bunga, tak ada
pohon, dan tak ada siapapun tersisa.
Tinggal aku sendiri
mencoba bertahan hingga lelah itu terasa.
Arus kesedihan,
ketakutan dan penantian,
tiga arus yang mencoba membawaku pada kesendirian.
Hampa dan kegundahan
kian terasa,
membawaku menatap jauh
lurus tanpa asa.
Hingga sosok bayang itu
muncul dari kejauhan
dan kembali hilang
tanpa bisa ku tahan.
Ku selalu berpikir
tentang dirimu,
sosok yang bahkan tak
bisa kulukiskan seperti apa dirimu?
Hingga kembali angin
dingin menusuk raga,
membangunkanku yang terus
terjaga.
Terjaga dalam mimpi yang
mungkin namun tak pasti,
membuat hati terasa pilu, dan terus berusaha meniti.
Meniti jalan untuk
bertemu sosok dirimu,
di dalam sebuah
penantian, yang bahkan ku tak tahu kapan dan dimana kita bertemu?
Dan yang terus
kusadari samapi sekarang,
hal ini adalah sebuah
penantian yang panjang…
Demikian puisi yang saya buat, bisa dilihat sepert unatain sebuah cerita. Meski masih amatiran dan banyak kesalahan, mohon kritik dan saran atas puisi saya ini. Trimakasih! ^-^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar