Nikmat Cinta dalam Kehidupan
“There is a comfort in the strength of love: ‘Twill make a thing endurable, which else would overset the brain, or break the heart. – Ada kedamaian dalam kekuatan cinta: ‘Mereka (cinta) akan menjadikan sesuatu berjalan dengan baik, dimana yang lain dapat menyebabkan pusing atau patah hati.”
~ William Wordsworth
Sebenarnya cinta begitu penting bagi siapa pun di dunia ini seperti tubuh memerlukan oksigen. Seorang filosof seperti Plato menyebutkan, “Siapa yang tidak terharu oleh cinta, berarti berjalan dalam gelap gulita.” Ia menyatakan begitu penting cinta bagi kehidupan kita. Hanya saja selama ini kita tak cukup memahami pengertian cinta itu sendiri, karena cinta memiliki makna yang begitu dalam. Kali ini dari kehidupan Dwi Krismawan kita dapat belajar memahami unsur-unsur yang selalu ada dalam cinta.
Dwi Krismawan adalah seorang pemuda yang bercita-cita menjadi seorang pilot. Ia berupaya keras untuk mencapai cita-cita tersebut, sampai akhirnya ia berhasil diterima di Sekolah Tinggi Penerbangan Curug. Tetapi ia mengalami kecelakaan tragis tiga bulan sebelum diwisuda, tepatnya pada tanggal 28 Januari 1997. Pesawat jenis FG-10 yang ia piloti bersama sang instruktur meledak dan hancur setelah menabrak punggung Gunung Gere di Jawa Barat.
Walaupun berhasil diselamatkan 8 jam kemudian, tetapi keadaan fisik Kris sudah sangat memprihatinkan. Kedua daun telinganya hilang, dan kedua kelopak matanya tidak lagi sempurna. Ia harus menjalani 15 kali bedah konstruksi dan dirawat intensif selama 15 bulan di rumah sakit.
Keadaan Kris yang memprihatinkan dan hampir tidak memiliki masa depan tak membuat kekasihnya, Bethania Eden, berpaling. Bethania berusaha mencurahkan perhatian untuk kekasihnya. Ia terus memberikan perhatian agar Kris kembali sembuh dan memiliki rasa percaya diri.
Saat ini Kris yang tak lagi tampan justru mampu menertawakan dirinya sendiri. “Saya pernah diundang untuk main film yang berjudul Bangkit dari Perkuburan. Saya tidak perlu make up (dandanan) lagi! Hemat waktu!” katanya.
“Sewaktu saya bermain dengan anak saya di tepi kolam air, kedengaran orang berkata, The Beauty and the Beast (Si Cantik dan Si Buruk Rupa),” imbuhnya.
Menurut Erich Fromm, murid kesayangan Sigmund Freud, cinta mengandung empat unsur yaitu perhatian, tanggung jawab, rasa saling menghormati, dan pengetahuan. Bethania benar-benar memiliki unsur cinta yang teramat penting yaitu perhatian. Ia mencurahkan segenap perhatian kepada kekasihnya sampai akhirnya Kris kembali memiliki rasa percaya diri tersebut. Perhatian adalah salah satu unsur yang selalu ada dalam cinta, dan Bethania adalah salah satu personifikasi yang sudah mampu menunjukkan cinta dalam perbuatannya.
Sementara itu, pada proses pascamasa penyembuhan semula Dwi Krismawan tak pernah dapat menerima keadaan fisiknya yang hancur. Tetapi Bethania tak pernah letih memberikan pengertian agar Kris selalu berpikir positif. Bethania tak pernah menuntut Kris segera menerima keadaannya yang baru. Ia memahami keadaan Kris yang membutuhkan waktu untuk memulihkan kepercayaan dirinya dan sangat membutuhkan seseorang yang tulus dan setia mendampingi dirinya. Sikap Bethania terhadap Kris tersebut merupakan salah satu bentuk dari unsur cinta. Ia sangat memahami Kris dari segi latar belakang keadaan, keluarga, apa yang ia butuhkan dan lain sebagainya. “Kalau kamu malu, kamu akan semakin terpuruk tetapi kamu harus belajar menerima kenyataan, belajar menerima apa yang telah terjadi dengan besar hati,” demikian kata Bethania membesarkan hati seperti ditirukan Kris sendiri. Cinta dari Bethania akhirnya menjadikan Kris pribadi yang positif dan motivator yang telah memberikan banyak inspirasi kepada banyak orang.
Ketika Kris mengalami kecelakaan, sebenarnya Bethania dapat meninggalkan Kris begitu saja. Apalagi waktu itu Bethania masih cukup muda dan cantik, status hubungan mereka juga belum menikah, terlebih hubungan asmara mereka tidak direstui keluarga Kris. Tetapi Bethania memilih untuk tetap mendampingi Kris dan terus memberinya semangat hidup.
Bethania merasa bertanggung jawab untuk membangkitkan semangat hidup kekasih yang kemudian menjadi suaminya itu. Ia merasa sudah seharusnya membantu memulihkan kepercayaan diri pasangannya dengan berbagai cara, termasuk mengajak Kris jalan-jalan ke pusat-pusat perbelanjaan sekaligus menemani dan mendorongnya berinteraksi dengan banyak orang.
Sebaliknya, Kris juga sangat mencintai istri dan anak-anaknya. Oleh sebab itu ia merasa bertanggung jawab untuk membahagiakan mereka dari segi material, emosional, spiritual dan menata masa depan anak-anaknya sebaik mungkin. Dari sanalah Kris mampu bangkit, memulai karir sebagai agen asuransi sampai akhirnya pernah dinobatkan sebagai agen asuransi terbaik dan kini menjadi motivator yang inspiratif.
Padahal ketika Kris menikah pada tanggal 17 Juli 1999, keadaan ekonomi keluarganya sangat memprihatinkan karena ia kesulitan mendapatkan pekerjaan. Beban ekonomi kian berat ketika putra pertama mereka lahir. Tetapi di tengah deraan kesulitan tersebut, Bethania tetap menunjukkan rasa hormat terhadap suaminya sebagai kepala rumah tangga sebagai bentuk cinta kasih dan kesetiaannya.
Dalam sebuah wawancara di majalah Voice, Bethania menyatakan, “Bagaimana bisa kita setia dan mencintai Tuhan YME yang tidak kelihatan, kalau yang kelihatan saja tidak bisa kita cintai dan setia.” Bethania tetap bangga pada kelebihan dan menerima kekurangan Kris dengan tulus. Sikap Bethania yang selalu menghargai pasangan apa pun keadaan pasangannya adalah salah satu contoh dari unsur yang selalu ada dalam cinta.Cinta benar-benar berperan penting dalam kehidupan Kris. Cinta kasih istrinya adalah salah satu daya dorong yang luar biasa untuk menggapai keberhasilan dan kebahagiaan yang ia miliki saat ini.
Dari kisah nyata diatas kita dapat menyimpulkan bahwa cinta yang sejati tidak memandang apapun dan akan tetap utuh bagaimanapun waktu terus berjalan. Cinta itu pun tidak sebatas pada hubungan antar manusia saja, yang dapat berupa cinta pada keluarga, teman, orang-orang yang ada di sekitar kita, tetapi cinta itu juga dapat terjadi antara manusia dengan alam atau makluk hidup yang, seperti cinta kita pada binatang kesayangan. Lebih dari cinta seorang manusia yang utama adalah cibnta terhadap Sang Pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa, yang telah mencipkan segala sesuatunya baik adanya.
Sumber : http://www.pembelajar.com/tentang-cinta-dalam-kehidupan-kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar